Berita1.info
Kanker serviks adalah jenis kanker yang ditemukan di bagian mana pun pada serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi jenis human papillomavirus (HPV) tertentu yang berisiko tinggi.
Umumnya, seseorang tertular HPV dari kontak kulit ke kulit di area genital, hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral), dan penggunaan mainan seks. Selain itu, ada beberapa kebiasaan yang juga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker serviks.
Kebiasaan yang meningkatkan risiko kanker serviks
Dikutip dari laman Mayo Clinic, berikut tiga kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks:
1. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Jika infeksi HPV terjadi pada perokok, infeksi cenderung berlangsung lebih lama dan kecil kemungkinannya untuk sembuh.
2. Berhubungan seksual dengan banyak pasangan
Semakin banyak jumlah pasangan seksual Anda, semakin besar pula peluang untuk tertular HPV. Terlebih jika pasangan Anda pernah memiliki banyak pasangan seksual.
3. Melakukan aktivitas seksual dini
Melakukan hubungan seksual di usia dini juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena HPV dan berpeluang besar mengalami kanker serviks.
Kelompok yang lebih berisiko terkena kanker serviks
Siapa pun yang memiliki serviks dapat terkena kanker ini. Kanker serviks sebagian besar menyerang wanita di bawah usia 45 tahun.
Seberapa serius kanker serviks bergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa besar kankernya, apakah kanker telah menyebar, dan bagaimana kondisi kesehatan Anda secara umum.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS), seseorang lebih berisiko terkena kanker serviks jika: Berusia di bawah 45 tahun – kanker serviks lebih umum terjadi pada wanita yang lebih muda. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada pengidap HIV atau AIDS.
Telah melahirkan banyak anak atau memiliki anak di usia dini (di bawah 17 tahun). Anak yang ibunya mengonsumsi obat hormonal diethylstilbestrol (DES) saat hamil. Pernah menderita kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih di masa lalu.
Anda tidak akan terkena kanker serviks jika Anda telah menjalani operasi pengangkatan rahim dan leher rahim (histerektomi total). Seseorang mungkin tidak selalu dapat mencegah kanker serviks. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker serviks. Skrining serviks dan vaksinasi HPV adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari kanker serviks.
Sumber: PenaKita