Manggarai,berita1.info-
Kota Reo, Kecamatan Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menghadapi masalah serius yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan warganya. Maraknya parkiran liar di ruas-ruas jalan utama, terutama di depan pertokoan yang menjadi pusat perbelanjaan, telah menarik perhatian masyarakat dan menimbulkan keresahan.
Dalam pantauan yang dilakukan pada Selasa (8/4/2025), terlihat jelas bahwa terminal yang seharusnya berfungsi sebagai tempat pemberhentian kendaraan umum justru terbengkalai. Selama kurang lebih sebulan terakhir, lalu lintas di kawasan tersebut semakin semrawut akibat banyaknya kendaraan angkutan umum yang ngetem sembarangan. Situasi ini tidak hanya mengganggu kelancaran arus kendaraan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan dan mengurangi kenyamanan warga yang berbelanja.
"Terminalnya ada, tapi tidak dipakai. Akhirnya sopir angkutan umum berhenti seenaknya di pinggir jalan. Ini bikin macet dan semrawut," ungkap seorang pengemudi ojek yang setiap hari melintasi kawasan tersebut. Ucapan ini mencerminkan keresahan yang dirasakan oleh banyak orang yang beraktivitas di area itu.
Kawasan pertokoan Reo, yang menjadi tujuan belanja masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Reo Barat dan Kabupaten Manggarai Timur, kini kehilangan daya tariknya. Ketidaktertiban parkir yang terjadi justru menurunkan kualitas kenyamanan bagi para pengunjung. Ironisnya, Terminal Reo yang telah dibangun sejak lama kini tampak sepi dan tidak berfungsi, menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengelolaan terminal dan potensi hilangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi terminal yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan daerah.
"Terminal yang tidak difungsikan merugikan banyak pihak. Selain PAD yang hilang, pedagang kecil di sekitar terminal juga kehilangan pelanggan karena minimnya lalu lintas kendaraan umum," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Pernyataan ini menunjukkan dampak luas dari masalah yang ada, tidak hanya bagi pengguna jalan, tetapi juga bagi perekonomian lokal.
Seorang warga lainnya menekankan pentingnya pengaktifan kembali fungsi terminal. "Terminal yang berfungsi baik akan menciptakan keteraturan, mendukung transportasi publik, serta meningkatkan pendapatan daerah,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa terminal juga bisa menjadi simpul penting integrasi moda transportasi dan pusat pergerakan ekonomi rakyat, terutama di wilayah yang sedang berkembang.
Masyarakat kini berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk menertibkan parkir liar dan menghidupkan kembali fungsi Terminal Reo. Dengan langkah tersebut, diharapkan keteraturan kota dapat dikembalikan, kenyamanan warga terjaga, dan potensi ekonomi daerah dapat dioptimalkan. Keberanian dan ketegasan pemerintah dalam menangani masalah ini akan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi seluruh warga Reo.
(Piter Bota)