![]() |
Vikaris Episkopal (Vikep) Reo, RD. Herman Ando, dan Anggota Kor dari Stasi Santo Yohanes Pemandi Jongkoe |
Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sabtu Suci, hari yang penuh keheningan dan pengharapan bagi umat Kristiani, mencapai puncaknya dalam perayaan Vigili Paskah di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo. Perayaan yang berlangsung pada Sabtu malam (19/4/2025) pukul 19.00 WITA ini dipimpin oleh Vikaris Episkopal (Vikep) Reo, RD. Herman Ando, dan dihadiri oleh ratusan umat dengan penuh khidmat.
![]() |
Aparat keamanan dari Polsek Reo, Koramil 1612-03/Reo, Polairud Reo, Dinas Perhubungan, PLN Reo, serta anggota SIBAT dari Kelurahan Baru dan Reo |
MAKNA SABTU SUCI DALAM TRADISI KRISTIANI
Sabtu Suci, yang juga dikenal sebagai Sabtu Sepi atau Sabbatum Sanctum, adalah hari antara Jumat Agung dan Minggu Paskah yang menandai masa penantian dan keheningan setelah wafatnya Kristus dan sebelum kebangkitan-Nya. Dalam hari ini, umat Katolik mengenang saat tubuh Yesus Kristus dibaringkan di kubur, sementara jiwanya turun ke alam maut untuk mengabarkan keselamatan kepada jiwa-jiwa yang menantikan penebusan. Masa ini bukanlah kekosongan, melainkan waktu penuh harapan akan kemenangan hidup atas maut (bdk. Katekismus Gereja Katolik 628; 1 Korintus 15:54-57).
SUASANA KHUSYUK DI PAROKI SANTA MARIA RATU ROSARI REO
Sepanjang hari Sabtu, suasana di Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo sangat khusyuk dan sederhana. Altar yang biasanya dihias dengan meriah dibiarkan polos sebagai simbol duka dan perenungan mendalam atas misteri Paskah. Umat mengisi waktu dengan doa pribadi dan refleksi, mempersiapkan hati untuk menyambut terang kebangkitan Kristus dalam perayaan malam Vigili Paskah.
VIGILI PASKAH: PERAYAAN TRANSISI DARI KEGELAPAN KE TERANG
Vigili Paskah merupakan liturgi yang kaya simbolisme dan makna, dimulai dalam kegelapan sebagai lambang penantian. Upacara Cahaya diawali dengan pemberkatan api baru, yang kemudian digunakan untuk menyalakan Lilin Paskah yang diukir dengan simbol Alfa dan Omega serta tahun berjalan, menegaskan Kristus sebagai Terang Dunia yang mengalahkan kegelapan dosa dan maut (Yohanes 8:12).
KEHADIRAN UMAT DAN PELAYANAN LITURGI
Partisipasi aktif umat, terutama dari Stasi Santo Yohanes Pemandi Jongkoe, dalam pelayanan liturgi dan paduan suara menambah kekhidmatan dan kemeriahan perayaan. Lagu-lagu Paskah yang penuh sukacita dan doa-doa yang tulus membangkitkan semangat kebersamaan, memperdalam penghayatan akan misteri iman dan sukacita kebangkitan.
SINERGI KEAMANAN UNTUK KELANCARAN IBADAH
Keamanan dan kelancaran ibadah menjadi prioritas utama. Aparat keamanan dari Polsek Reo, Koramil 1612-03/Reo, Polairud Reo, Dinas Perhubungan, PLN Reo, serta anggota SIBAT dari Kelurahan Baru dan Reo bersinergi mengamankan jalannya misa, memastikan umat dapat beribadah dengan tenang dan aman.
SUKACITA PASKAH DAN HARAPAN BARU
Perayaan Vigili Paskah di Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo menegaskan bahwa keheningan Sabtu Suci berbuah sukacita kebangkitan yang membawa harapan baru. Iman umat Katolik diperkuat oleh keyakinan akan kemenangan Kristus atas maut, dan semangat Paskah diharapkan terus menyinari kehidupan umat, memancarkan kasih dan damai bagi sesama.
Perayaan ini tidak hanya menjadi momen sakral dalam kalender liturgi Katolik, tetapi juga pengingat akan kesetiaan dan pengorbanan Kristus demi keselamatan umat manusia, serta panggilan untuk hidup dalam terang kebangkitan setiap hari.